Sabtu, 08 Oktober 2011

resistor

Resistor merupakan komponen elektronika yang berfungsi untuk membatasi arus listrik dan juga digunakan sebagai pembagi tegangan. Dengan resistor, arus listrik dapat didistribusikan sesuai dengan kebutuhan. Sehingga resistor bersifat menghambat (resistif) dan umumnya terbuat dari bahan karbon.Satuan resistansi (tahanan) dari suatu resistor dinyatakan dalam Ohm (Ω) dan dalam rangkaian elektronika, resistor dilambangkan dengan huruf “R”.
Agar dapat menggunakan resistor dengan baik, kita perlu mengetahui beberapa hal berikut:
  1. nilai resistansinya; dinyatakan dalam ohm (Ω), kiloohm (kΩ), atau megaohm (MΩ),
  2. toleransi; dinyatakan sebagai penyimpangan minimum dan maksimum yang diizinkan dari nilai tertera.
  3. rating/lesapan daya; daya yang harus sama atau lebih besar dari pada disipasi maksimumnya. Resistor dengan resistansi R yang dialiri arus I akan menerima daya sebesar P=(I^2)R watt. Daya ini akan menaikkan suhu resistor, dan jika melebihi kemampuan daya (power rating) yang diperkenankan dapat menyebabkan kerusakan peramanen, berupa perubahan nilai resistansi atau dapat membuat resistor rusak total. Resistor karbon umumnya dibuat dengan kemampuan daya1/4, 1, dan  2 watt. Resistor film oksida logam dibuat dengan kemampuan daya hingga 10 watt dan resistor lilitan kawat dibuat dengan kemampuan lesap hingga 50 watt.
  4. derau dan perilakunya pada frekuensi tinggi
Berdasarkan jenis dan bahan yang digunakan untuk membuat resistor dibedakan menjadi resistor kawat, resistor arang dan resistor oksida logam. Sedangkan resistor arang dan resistor oksida logam berdasarkan susunan yang dikenal resistor komposisi dan resistor film.
Dari segi nilainya, resistor dapat dibagi menjadi dua, yaitu resistor tetap dan resistor variabel:
1. Resistor Tetap
Resistor tetap, resistor cincin warna, resistor gelangResistor tetap adalah resistor yang memiliki nilai hambatan yang tetap. Resistor memiliki batas kemampuan daya misalnya : 1/16 watt, 1/8 watt, ¼ watt, ½ watt dsb. Simbol Resistor Tetap dan digambarkan dengan simbol seperti berikut:
R1 merupakan kode sistem Amerika dan R2 kode sistem Eropa.
Untuk mengetahui nilai hambatan suatu resistor dapat dilihat atau dibaca dari warna yang tertera pada bagian luar badan resistor tersebut yang berupa gelang warna. Untuk lebih jelasnya tentang kode warna, anda dapat mempelajari selanjutnya di kode warna resistor.
Anda  dapat mempelajari sistem pengkodean ini di Pengkodean Warna Resistor.
Ada juga jenis resistor lain selain resistor gelang/cincin seperti di atas, yaitu resistor yang berbentuk segi empat. Biasanya resistor iini berwarna putih, dan nilai resistansinya sudah tertera pada badan resistor.

2. Resistor Variabel
Resistor ini memiliki nilai resistansi yang dapat berubah-ubah. Beberapa jenis resistor variabel yaitu:
  • nilainya dapat diatur secara mekanik (digeser/diputar). Resistor yang tergolong jenis ini yaitu potensiometer, reostat, dan trimer potensio.
  • nilainya bergantung pada suhu. Ada dua macam resistor yang termasuk jenis ini yaitu NTC (Negative Temperature Coefficien) dan PTC (Positif Temperature Coefficien).
  • nilainya bergantung pada intensitas cahaya. Contoh resistor jenis ini yaitu LDR (Ligh Dependent Resistor)
  • nilainya bergantung dari tegangan. Contohnya VDR (Voltage Dependent Resistor).
http://hendragalus.wordpress.com/2011/01/01/resistor/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar